Di sebuah taman bunga ada dua Putri
berpakaian merah dan putih, mereka memakai mahkota yang terrangkai dari bunga “mawar”
dan “melati”.Disana mereka bermain-main sepuasnya berlari-lari saling mengejar,
namun langkah mereka terhenti ketika seorang Pangeran daang menghampiri mereka.
Lalu tiba-tiba Putri berpakain merah itu pun berlari namun dicegah oleh sang Pangeran,
lalu pangeran pun menatap mata sang Putri. Dan akhirnya Putri bermahkotakan “mawar”
itu pun mengerti.
Lalu Putri berpakakaian
merah itu pun berkata
‘’Wahai Pangeran yang saya cintai
terlepaslah kau dari cinta ku dan berikan cintamu pada yang saya sayangi”
Lalu Putri
berpakaian merah itu pun pergi meninggalkan Putri bermahkotakan “melati” dan Pangeran
berdua.
Musim panas pun kini telah berlalu dan menjadi
musim semi yang penuh kasih. Suatu hari Putri berpakaian merah bermain ditaman
sendirian seorang laki-laki yang penuh wibawa datang dan memberikan sekuntum
bunga mawar dan melati kepadanya. Namun ketika ia menerima bunga melati tangannya
tergores duri bunga mawar, lalu ia teringat akan sahabatnya yang disana.
Seketika itu putri bermahkotakan “mawar”
itu pun berlari-lari kecil memanggil dan mencari-cari putri bermahkotakan “melati”—sahabatnya.
Setelah meninggalkan taman bunga begitu jauh, akhirnya sampailah ia ditepi
danau yang indah ia melepas lelah sebentar. Lalu ia memandang disekitarnya
begitu indah dan menyejukkan mata hati, lalu Putri berpakain merah melihat
seorang gadis duduk bersandar disebuah pohon yang rindang sambil bersedih
memandang keindahan danau.
Kemudian Putri bermahkotqkan mawar mendekati
gadis itu, setelah ia tahu bahwa gadis itu adalah Putri bermahkotakn “melati”—sahabat
yang selama ini dicari-cari dan sangat dirindukannya, mereka pun berpelukan, Putri
berpakain putih hanya menangis, lalu Putri berpakaian merah itu pun menanyakan
apa gerangan yang terjadi pada sahabatnya?
Lalu Putri Melati menceritakn kejadian
selama sahabatnya pergi, seketika itu pula amarah Putri Mawar meledak lalu ia
melemparkan air, Pangeran yang melihat itu dari kejauhan segera menuju kedanau,
dilihatnya Putri Mawar dan Putri Melati sedang berpelukan. Ketika Putri
Berpakaian merah melihat kedatangan sang Pangeran seketika itu ia melemparkan
air kearah sang Pangeran tentu saja pakaian sang Pangeran pun basah. Lalu Putri
Mawar melampiaskan seluruh amarahnya ia berkata
‘’ Wahai sang Pangeran yang gagah berwibawa
dimana derajatmu sebagai calon pemimpin, Pangeran kau sungguh durjana”
Pangeran tak mengerti dengan apa maksud
perkataan Putri berpakaian merah itu. Putri Mawar tak peduli dengan apa ucapan Pangeran,
ia hardik terus Sang Pangeran, kemudian ia berkata lagi
‘’Aku tak menyangka bahwa Pangeran
serendah itu, dulu aku menilai pangeran sanat berharga, tapi kini layaknya
bagai sampah ‘’
“ Apa maksud semua ini Putri? “ tanya Pangeran
keheranan
“Anda masih belum mengerti juga dengan
apa yang telah anda perbuat, Hmm baiklah aku akan menjelas-
kannya. Kau
pembohong, kau telah membohongi sahabatku, dan kau telah
mendustakan cintanya, dan yang lebih mengecewakan lagi kau ingkar terhadap
janji yang dibuat olehmu sendiri, Pangeran aku sangat kecewa dengan sikapmu
sekarang, kenapa kau menjadi begini Pangeran”.
Semuanya terdiam, hening, sunyi senyap, lalu
tiba-tiba Putri berpakain putih pun terjatuh dan tergeletak diatas tanah,
ternyata ia tidur dan tak kan bangun lagi selamanya, mak berderailah air mata
Putri berpakaian merah itu ketika memeluk jasad sahabatnya, Pangeran yang yang
melihat kejadian itu tertunduk menyesali perbuatannya.
Demikianlah cerita cinta yang penuh penghianatan itu berakhir Danau,
Taman, serta sekuntum Mawar dan Melati menjadi saksi sejarah cinta mereka.